Serial "3 Body Problem" merupakan adaptasi megah dari novel fiksi ilmiah Liu Cixin yang kini tayang di Netflix. Dengan ragam visual kontemporer yang apik, pertanyaan eksistensial tentang Tuhan, dan pertanyaan tentang apakah ilmu pengetahuan dapat menjawab semua keraguan manusia tentang alam semesta, serial ini menawarkan experience yang mendalam.
Kisah kompleks ini menyatukan sejarah Tiongkok kuno, realitas virtual, game, kehancuran ekologi, dan fisika partikel dengan ancaman makhluk luar angkasa terhadap umat manusia.
Namun, apakah Netflix mampu mengadaptasi novel ini dengan baik? Apakah serial ini berhasil menangkap visi penulis novel dengan baik juga? Sekedar info, serial ini diadaptasi oleh kreator "Game of Thrones," David Benioff dan D.B. Weiss, menawarkan pengalaman menarik bagi pecinta drama fiksi ilmiah di era modern.
Kisah dimulai dengan Oxford Five, sekelompok ilmuwan yang terlibat dalam penyelidikan kematian misterius fisikawan Vera Ye. Kehadiran ibu Vera, Ye Wenjie, seorang fisikawan yang bekerja untuk militer Tiongkok pada era Revolusi Kebudayaan, mengarahkan para protagonis ke jejak realitas virtual, hitungan mundur waktu, dan ancaman luar angkasa.
Meskipun serial ini berhasil memperkenalkan banyak alur cerita dan tema sentral dalam waktu singkat, beberapa penonton yang pembaca novelnya berpendapat bahwa adaptasinya terlalu literal dan kurang dalam mendalami aspek budaya Tiongkok dan sejarah yang menjadi fokus utama novel aslinya.
Namun demikian, ambisi serial ini patut diapresiasi. Elemen artistiknya berhasil membedakan dunia khayalan dan dunia nyata dengan baik. Akting Benedict Wong sebagai inspektur Da Shi juga patut diacungi jempol, menampilkan kemampuan akting terbaiknya.
Dengan misteri yang dihadirkan di setiap akhir episodenya, serial ini berhasil mempertahankan minat saya hingga akhir. Ada harapan, empati, dan teka-teki yang terus memikat penonton untuk terus mengikuti perjalanan para ilmuwan. Dengan kata lain, "3 Body Problem" menghadirkan pengalaman menonton yang menarik dan memikat.